News & Research

Reader

Dolar Bergerak Positif, Logam Kuning Melemah di Awal Sesi Asia
Monday, May 06, 2024       08:16 WIB

Ipotnews - Harga emas melemah di awal sesi Asia, Senin, seiring penguatan dolar, sementara trader menunggu komentar dari serangkaian pejabat Federal Reserve untuk mendapatkan isyarat lebih lanjut mengenai jadwal penurunan suku bunga Amerika.
Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD2.294,97 per ons pada pukul 07.40 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat tergelincir 0,3% menjadi USD2.301,00 per ons, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (6/5).
Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,1%, membuat emas yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Data yang dirilis Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan sepanjang April, memperkuat ekspektasi bahwa the Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini.
Pasar memperkirakan peluang 67% penurunan suku bunga AS pada September, berdasarkan FedWatch Tool CME Group. Suku bunga yang tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas.
Bank sentral AS harus meningkatkan "dot plot" triwulanan dari pandangan jalur suku bunga para pembuat kebijakan dengan memasukkan ekspektasi ekonomi individu yang menjadi dasar masing-masing ekspektasi, kata Austan Goolsbee, Presiden Fed Chicago, Jumat. Sementara itu, Presiden Bank Fed New York John Williams mengatakan target inflasi sebesar 2% "penting" bagi upaya the Fed untuk mencapai stabilitas harga.
Permintaan emas fisik di India tetap lesu minggu lalu meski ada sedikit koreksi harga karena pembeli menunggu penurunan yang lebih besar, sementara premi China merosot untuk pekan kedua berturut-turut karena lemahnya permintaan saat liburan.
Perak di pasar spot turun 0,2% menjadi USD26,49 per ons, platinum melorot hampir 0,7% menjadi USD948,40 dan paladium melemah tipis 0,5% menjadi USD940,60. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM